Rabu, 28 April 2010

.... Dan aku Mengasihinya!!!!!!


Suatu pagi yang sunyi di korea, di suatu desa kecil, ada sebuah bangunan kayu mungil yang atapnya ditutupi oleh seng-seng. itu adalah rumah yatim piatu dimana ada banyak anak tinggal akibat orang tua mereka meninggal dalam perang. tiba-tiba, kesunyian pagi itu dipecahkan oleh bunyi mortir yang jatuh diatas atap rumah yatim piatu itu atapnya hancur oleh ledakan, dan kepingan seng mental ke seluruh ruangan sehingga membuat banyak anak yatim piatu terluka.

Ada seorang gadis kecil terluka di bagian kaki oleh kepingan seng tersebut, dan kakinya hampir putus. ia terbaring diatas puing-puing ketika ditemukan, P3K segera dilakukan dan seseorang dikirium dengan segera ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan. ketika dokter tiba dan memeriksa gadis tersebut, ia menyadari bahwa pertolongan yang harus diberikan kepada anak tersebut adalah mengetahui apakah ada golongan darah yang sesuai dengan gadis kecil tersebut.

perawat yang berbahasa korea mulai memanggil nama-nama anak yang memiliki golongan darah yang sama dengan anak tersebut. kemudian beberapa menit kemudian, setelah terkumpul anak-anak yang memiliki golongan darah yang sama, dokter berbicara kepada gru7p itu, dan perawat menerjemahkan, " apakah ada di antara kalian yang bersedia mendonorkan darahnya kepada gadis kecil ini?" anak-anak tersebut tampak ketakutan, tetapi tidak ada yang berbicara.

akhirnya, seorang anak laki-laki di belakang, mengacungkan jarinya ke atas dan perawat membaringkannya di ranjang untuk persiapan transfusi darah. ketika perawat mengankat lengan bocah tersebut, bocah tersebut mulai gelisah. lalu dokter mulai memasukkan jarum, ia mulai menangis. " apakah sakit?" tanya dokter tersebut. tetapi bocah tersebut malah menangis lebih kencang.

setelah beberapa lama, proses transfusi darah telah selesai dan dokter itu minta perawat untuk bertanya kepada bocah tersebut.
"apakah sakit?"
bocah itu menjawab,"tidak,tidak terasa sakit."
"lalu kenapa kamu menangis?" tanya dokter
"karena aku sangat takut untuk meninggal?" jawab si bocah.
dokter itu tercengang!"kenapa kamu berpikir bahwa kamu akan mati?"
dengan air mata di pipinya, bocah itu menjawab,"karena aku kira untuk menyelamatkan gadis itu aku harus menyerahkan seluruh darahku."
dokter itu tidak berkata apa-apa. kemudian ia bertanya, "tetapi jika kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal, kenapa kamu bersedia memberikan darahmu?"
sambil menangis anak itu berkata," karena ia adalah temanku,dan aku mengasihinya!"

0 komentar:

Posting Komentar